Lompat ke isi

Museum Pedir

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Museum Pedir
Pendiri Pedir Museum, Masykur Syarifuddin ketika menerima kunjungan tim dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Peta
Facebook: PEDIR Museum Modifica els identificadors a Wikidata

Pedir Museum adalah sebuah museum yang terletak di Blang Glong, Pidie Jaya dan memiliki cabang di Punge Blang Cut, Banda Aceh . Museum ini didirikan oleh Masykur Syarifuddin pada tanggal 6 Juni 2015. Museum ini mengkoleksi berbagai benda-benda kuno peninggalan peradaban di Aceh seperti manuskrip, mata uang, senjata, keramik dan berbagai artefak lainnya. Saat ini Pedir Museum telah memiliki koleksi sebanyak lebih kurang 5000 benda-benda kuno.[1]

Pedir Museum didirikan secara swadaya pada pertengahan 2015 setelah setahun upaya yang dilakukan Masykur dalam mengumpulkan benda-benda kuno. Masykur pada mulanya mencari manuskrip pada tahun 2014 dengan cara membeli dari masyarakat dan pedagang barang antik. Upaya ini dilatarbelakangi oleh keprihatinan Masykur dikarenakan banyaknya benda-benda kuno asal Aceh yang dijual ke luar negeri. Penamaan museum sendiri merujuk pada nama Kerajaan Pedir yang terletak di Pidie.[2]

Sampai dengan saat ini, Pedir Museum telah memiliki 2.870 koleksi. Sebanyak 462 di antaranya merupakan koleksi naskah manuskrip. Sementara itu, mata uang kuno dari abad ke-12 hingga 19 mencapai 1.000 koleksi. Selain itu, Pedir Museum juga menyimpan perhiasan, senjata, arsip kesultanan, kain dan tekstil, benda-benda etnografi dan arkeologi, hingga temuan-temuan fosil.[3]

Koleksi tertua museum ini adalah koin milik Khalifah Al-Ma'mun dari Daulah Abbasiyah yang berangka tahun 202 Hijriah dan dua koin lainnya dari Konstantinopel, Romawi Timur yang berasal dari abad ke-12 Masehi.[4]

Museum Pedir sering dikunjungi oleh peneliti dan mahasiswa untuk mempelajari naskah-naskah lama Aceh. Selain itu juga diadakan kegiatan belajar membaca naskah lama.[5]

Referensi

[sunting | sunting sumber]
  1. ^ "Tentang Pedir Museum". Diarsipkan dari versi asli tanggal 2020-02-05. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  2. ^ Abonita, Rino (2019-07-01). Apriyono, Ahmad; Ige, Edhie Prayitno, ed. "Masykur Masih Kekurangan Rp1,4 Juta untuk Menebus Perisai Kuno Kerajaan Aceh". Liputan6.com. Diakses tanggal 2020-02-05. 
  3. ^ "Pemuda Aceh Raih Sartono Kartodirdjo Award". Historia - Majalah Sejarah Populer Pertama di Indonesia (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-02-05. 
  4. ^ "Milenial Pengumpul Kepingan Sejarah Itu Bernama Masykur »". dialeksis.com (dalam bahasa Inggris). Diakses tanggal 2020-11-25. 
  5. ^ "Yuk, Belajar Membaca Manuskrip Dari Kolektor Dan Peneliti Di Pedir Museum". aceHTrend.com. Diakses tanggal 2020-11-25. 

Lihat pula

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]