Lompat ke isi

Industri elektronik di Tiongkok

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Industri elektronik Tiongkok berkembang pesat setelah liberalisasi ekonomi di bawah kebijakan strategis nasional untuk mempercepat "informatisasi" pembangunan industrinya.[1] Hal tersebut, peningkatan kesejahteraan tenaga kerja yang meningkat dan menciptakan kekayaan bagi masyarakat. Industri ini telah memberikan kontribusi besar bagi modernisasi Tiongkok dan pengembangan peluang kerja baru. Namun ada banyak contoh eksploitasi tenaga kerja dan kondisi kerja di bawah standar yang masih terjadi.[2]

Pada tahun 2005, sektor informasi elektronik Cina menyumbang 16,6% dari pertumbuhan ekonomi negara itu dan output nilai tambah membentuk 7% dari PDB. Manufaktur adalah sektor yang tumbuh paling cepat.[3] Pada tahun 2011, Cina adalah pasar komputer pribadi terbesar di dunia.[4] Banyak perusahaan elektronik besar China seperti BOE, Changhong, DJI, Haier, Hisense, Huawei, Konka, Lenovo (berbasis di Hong Kong), Meizu, Panda Electronics, Skyworth, SVA, TCL, Xiaomi, Oppo, dan ZTE.

Produksi China mencatat pangsa pasar dunia terbesar untuk ekspor elektroniknya pada tahun 2016. China juga mencatat output volume tinggi di berbagai produk elektronik; antara tahun 2014-2015 menurut China Daily— china memproduksi 286 juta komputer pribadi (90,6% dari pasokan global), 1,77 miliar ponsel (70,6% dari pasokan smartphone global), dan 109 juta unit (80% dari pasokan AC global).[5]

Gambaran umum

[sunting | sunting sumber]

Industri informasi elektronik China telah tumbuh tiga kali lebih cepat daripada tingkat pertumbuhan PDB nasional dan telah tumbuh lebih cepat daripada industri manufaktur mesin dan metalurgi.[6] Pada tahun 2005, total penjualan dalam industri informasi elektronik meningkat sebesar 28,4% dari tahun 2004 menjadi ¥3,8 triliun RMB (sekitar US$475 miliar).[7]

Basis nilai tambah industri informasi elektronik Tiongkok adalah sekitar 900 miliar yuan (sekitar US$112 miliar). Rasio nilai tambah (jumlah nilai tambah / total penjualan x 100%) hanya 23,4%, dibandingkan dengan rata-rata nasional secara keseluruhan sebesar 27,1%.[8] Ini adalah bukti peran China sebagai basis perakitan yang bergantung pada komponen dan suku cadang luar negeri, serta barang perantara, dan barang modal.[9]

Jumlah perusahaan terkait industri informasi elektronik di China naik signifikan dari 7.500 pada 2001 menjadi 17.600 pada 2003 dan 67.000 pada 2005, dengan sekitar 56.000 di antaranya adalah perusahaan manufaktur. Jumlah karyawan yang terlibat dalam industri ini tumbuh dari 3,01 juta pada tahun 2001 menjadi 4,08 juta pada tahun 2003 dan 7,61 juta pada tahun 2005 (5,51 juta di antaranya bekerja di industri manufaktur).[10]

Karena perluasan pasar dalam dan luar negeri, rasio penjualan terhadap produksi (tingkat penjualan) tetap di atas 98%. Sebagian besar ponsel, komputer notebook, layar berwarna, dan produk China lainnya diekspor, menjadikan China sebagai basis produksi global.

Total tingkat ekspor-impor China untuk produk terkait informasi elektronik pada tahun 2005 adalah US$268,2 miliar dalam ekspor dan US$220,6 miliar dalam impor, menunjukkan tingkat pertumbuhan masing-masing 29,9% dan 21,9%.

Referensi

[sunting | sunting sumber]

Pranala luar

[sunting | sunting sumber]